Pivot Point adalah salah satu indikator teknikal yang digunakan oleh trader forex untuk memprediksi pergerakan harga berikutnya.
Pivot Point ini menjadi penting karena dapat membantu trader untuk menentukan level support dan resistance yang dapat digunakan sebagai acuan untuk menentukan posisi buy atau sell.
Dalam artikel ini, kita akan membahas teknik trading forex dengan menggunakan pivot point.
Apa Itu Pivot Point?
Pivot Point adalah level harga yang dihitung berdasarkan nilai rata-rata dari harga tertinggi, harga terendah, dan harga penutupan pada periode sebelumnya. Pivot Point ini dapat digunakan sebagai level support dan resistance yang signifikan dalam trading forex.
Selain Pivot Point, ada juga level-level support dan resistance yang dihitung berdasarkan nilai rata-rata dari High, Low, dan Close pada periode sebelumnya, yaitu R1, R2, R3, S1, S2, dan S3.
Cara Menghitung Pivot Point
Ada beberapa cara untuk menghitung Pivot Point. Salah satu cara yang paling umum adalah dengan menggunakan rumus berikut:
Pivot Point = (High + Low + Close) / 3
Di mana:
High = harga tertinggi pada periode sebelumnya
Low = harga terendah pada periode sebelumnya
Close = harga penutupan pada periode sebelumnya
Setelah Pivot Point dihitung, maka level-level support dan resistance dapat dihitung dengan menggunakan rumus-rumus berikut:
R1 = (2 x Pivot Point) – Low
R2 = Pivot Point + (High – Low)
R3 = High + 2 x (Pivot Point – Low)
S1 = (2 x Pivot Point) – High
S2 = Pivot Point – (High – Low)
S3 = Low – 2 x (High – Pivot Point)
Cara Menggunakan Pivot Point dalam Trading Forex
Setelah Pivot Point dan level-level support dan resistance dihitung, trader dapat menggunakan informasi ini untuk menentukan posisi buy atau sell. Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan:
1. Breakout Trading
Breakout Trading adalah strategi trading yang dilakukan ketika harga menembus level support atau resistance. Jika harga menembus level resistance, maka trader dapat membuka posisi buy dengan harapan harga akan terus naik.
Sebaliknya, jika harga menembus level support, maka trader dapat membuka posisi sell dengan harapan harga akan terus turun.
2. Reversal Trading
Reversal Trading adalah strategi trading yang dilakukan ketika harga telah mencapai level support atau resistance yang signifikan dan kemudian berbalik arah. Jika harga telah mencapai level resistance dan kemudian berbalik turun, maka trader dapat membuka posisi sell dengan harapan harga akan terus turun.
Sebaliknya, jika harga telah mencapai level support dan kemudian berbalik naik, maka trader dapat membuka posisi buy dengan harapan harga akan terus naik.
3. Trend Following
Trend Following adalah strategi trading yang dilakukan ketika harga bergerak dalam trend yang jelas. Jika harga bergerak naik, maka trader dapat membuka posisi buy dengan harapan harga akan terus naik.
Sebaliknya, jika harga bergerak turun, maka trader dapat membuka posisi sell dengan harapan harga akan terus turun.
Dalam strategi ini, Pivot Point dapat digunakan sebagai level support atau resistance yang dapat digunakan sebagai acuan untuk menentukan posisi buy atau sell.
Keuntungan dan Kerugian Menggunakan Pivot Point dalam Trading Forex
Ada beberapa keuntungan dan kerugian yang perlu dipertimbangkan sebelum menggunakan Pivot Point dalam trading forex.
Keuntungan
- Pivot Point dapat membantu trader untuk menentukan level support dan resistance yang signifikan
- Pivot Point dapat digunakan untuk menentukan posisi buy atau sell
- Pivot Point dapat digunakan dalam berbagai strategi trading seperti Breakout Trading, Reversal Trading, dan Trend Following
Kerugian
- Pivot Point tidak selalu akurat dalam memprediksi pergerakan harga berikutnya
- Pivot Point hanya berguna dalam jangka pendek dan tidak cocok untuk digunakan dalam jangka panjang
- Pivot Point tidak dapat digunakan sebagai satu-satunya acuan dalam membuat keputusan trading
FAQ
1. Apa saja jenis-jenis Pivot Point?
Jenis-jenis Pivot Point yang populer digunakan oleh trader forex, antara lain: Classic Pivot Point, Fibonacci Pivot Point, Camarilla Pivot Point, Woodie’s Pivot Point, dan DeMark’s Pivot Point.
2. Bagaimana cara menghitung Pivot Point?
Cara menghitung Pivot Point adalah dengan menambahkan harga tertinggi, terendah, dan penutupan pada periode sebelumnya, kemudian dibagi tiga.
Pivot Point juga dapat dihitung dengan menggunakan level high, low, dan close pada periode sebelumnya. Berikut rumus untuk menghitung Pivot Point:
Pivot Point = (High + Low + Close) / 3
3. Bagaimana Pivot Point dapat membantu dalam trading forex?
Pivot Point dapat membantu trader dalam menentukan level support dan resistance yang signifikan. Dengan mengetahui level support dan resistance, trader dapat membuka posisi buy atau sell dengan lebih percaya diri dan meminimalkan risiko kerugian.
Selain itu, Pivot Point juga dapat digunakan sebagai acuan dalam berbagai strategi trading seperti Breakout Trading, Reversal Trading, dan Trend Following.
4. Apakah Pivot Point selalu akurat dalam memprediksi pergerakan harga?
Tidak selalu. Pivot Point hanya dapat membantu trader dalam menentukan level support dan resistance yang signifikan, namun tidak dapat menjamin akurasi dalam memprediksi pergerakan harga berikutnya.
Oleh karena itu, Pivot Point sebaiknya digunakan sebagai salah satu acuan dalam membuat keputusan trading dan tidak digunakan sebagai satu-satunya acuan.
5. Apakah Pivot Point cocok untuk digunakan dalam jangka panjang?
Tidak. Pivot Point hanya berguna dalam jangka pendek dan tidak cocok untuk digunakan dalam jangka panjang. Seiring dengan berjalannya waktu, level support dan resistance yang signifikan dapat berubah dan Pivot Point menjadi tidak relevan dalam membuat keputusan trading.
6. Apakah Pivot Point dapat digunakan sebagai satu-satunya acuan dalam membuat keputusan trading?
Tidak. Pivot Point tidak dapat digunakan sebagai satu-satunya acuan dalam membuat keputusan trading. Trader perlu mempertimbangkan faktor-faktor lain seperti tren pasar, berita ekonomi, dan indikator teknikal sebelum membuat keputusan trading.
7. Bagaimana cara memilih jenis Pivot Point yang tepat untuk digunakan?
Pemilihan jenis Pivot Point yang tepat tergantung pada preferensi masing-masing trader dan karakteristik pasar yang diperdagangkan. Trader dapat mencoba beberapa jenis Pivot Point dan membandingkan hasilnya untuk memilih jenis Pivot Point yang paling sesuai.
Sebagai contoh, trader yang lebih suka trading pada sesi Asia dapat mencoba menggunakan Woodie’s Pivot Point yang lebih cocok untuk pasar yang cenderung bergerak sideway.
8. Bagaimana cara menggunakan Pivot Point dalam strategi Breakout Trading?
Strategi Breakout Trading adalah strategi yang mencari keuntungan dari terjadinya pergerakan harga yang signifikan setelah harga melewati level support atau resistance yang signifikan.
Dalam strategi ini, Pivot Point dapat digunakan sebagai acuan untuk menentukan level support dan resistance yang signifikan.
Jika harga berhasil melewati level resistance, trader dapat membuka posisi buy, sementara jika harga berhasil menembus level support, trader dapat membuka posisi sell.
9. Bagaimana cara menggunakan Pivot Point dalam strategi Reversal Trading?
Strategi Reversal Trading adalah strategi yang mencari keuntungan dari perubahan arah harga setelah harga mencapai level support atau resistance yang signifikan.
Dalam strategi ini, Pivot Point dapat digunakan sebagai acuan untuk menentukan level support dan resistance yang signifikan.
Jika harga mencapai level support atau resistance, trader dapat mencari sinyal pembalikan arah harga seperti pola candlestick atau indikator teknikal untuk membuka posisi buy atau sell.
10. Bagaimana cara menggunakan Pivot Point dalam strategi Trend Following?
Strategi Trend Following adalah strategi yang mencari keuntungan dari mengikuti arah trend pasar yang sedang berlangsung. Dalam strategi ini, Pivot Point dapat digunakan sebagai acuan untuk menentukan arah trend pasar.
Jika harga berada di atas Pivot Point, trader dapat mencari sinyal buy untuk mengikuti trend naik, sementara jika harga berada di bawah Pivot Point, trader dapat mencari sinyal sell untuk mengikuti trend turun.
11. Apa kelebihan menggunakan Pivot Point dalam trading forex?
Kelebihan menggunakan Pivot Point dalam trading forex adalah Pivot Point dapat membantu trader dalam menentukan level support dan resistance yang signifikan, serta dapat digunakan sebagai acuan dalam berbagai strategi trading.
12. Apa faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan selain Pivot Point dalam membuat keputusan trading?
Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan selain Pivot Point adalah tren pasar, berita ekonomi, dan indikator teknikal.
13. Apakah Pivot Point dapat digunakan pada instrumen keuangan selain forex?
Ya, Pivot Point dapat digunakan pada instrumen keuangan selain forex seperti saham dan indeks saham.
14. Apakah Pivot Point dapat digunakan pada time frame yang lebih tinggi?
Ya, Pivot Point dapat digunakan pada time frame yang lebih tinggi, namun lebih cocok digunakan pada time frame yang lebih rendah.
15. Bagaimana cara menggunakan Pivot Point dalam strategi trading?
Cara menggunakan Pivot Point dalam strategi trading adalah dengan mengamati level-level support dan resistance yang dihasilkan oleh Pivot Point, kemudian mengambil posisi beli pada level support dan posisi jual pada level resistance, atau menggunakan level-level support dan resistance sebagai acuan dalam menentukan target profit dan stop loss.
Kesimpulan
Pivot Point adalah salah satu indikator teknikal yang populer digunakan dalam trading forex. Pivot Point dapat membantu trader dalam menentukan level support dan resistance yang signifikan, serta dapat digunakan sebagai acuan dalam berbagai strategi trading.
Namun, trader perlu memperhatikan bahwa Pivot Point hanya berguna dalam jangka pendek dan tidak cocok untuk digunakan dalam jangka panjang.
Selain itu, Pivot Point tidak dapat digunakan sebagai satu-satunya acuan dalam membuat keputusan trading. Trader perlu mempertimbangkan faktor-faktor lain seperti tren pasar, berita ekonomi, dan indikator teknikal sebelum membuat keputusan trading.