Cara Trading Forex dengan Pola Chart Double Top dan Double Bottom

Forex atau foreign exchange merupakan salah satu bentuk investasi yang populer saat ini. Dalam forex, terdapat banyak strategi yang dapat diterapkan untuk memaksimalkan keuntungan.

Salah satu strategi yang dapat digunakan adalah dengan menggunakan pola chart double top dan double bottom. Berikut pembahasan cara trading forex dengan pola chart double top dan double bottom.

Apa itu Pola Chart Double Top dan Double Bottom?

Cara Trading Forex dengan Pola Chart Double Top dan Double Bottom

Pola chart double top dan double bottom adalah pola pembalikan arah pergerakan harga dalam perdagangan forex. Pola ini terbentuk ketika harga mencapai level tertinggi atau terendah kemudian kembali ke level tersebut namun tidak berhasil menembusnya.

Pola ini dapat diidentifikasi pada grafik harga dengan melihat dua puncak yang sejajar pada double top atau dua lembah yang sejajar pada double bottom.

Pola chart ini merupakan sinyal pembalikan arah pergerakan harga dari trend sebelumnya. Ketika terbentuk pola double top, maka harga kemungkinan akan turun. Sebaliknya, ketika terbentuk pola double bottom, maka harga kemungkinan akan naik.

Cara Mengidentifikasi Pola Chart Double Top

Double Top Chart Pattern

Untuk mengidentifikasi pola chart double top, pertama-tama perlu melihat grafik harga dengan time frame yang lebih tinggi, seperti daily atau weekly. Kemudian, cari dua puncak yang sejajar pada grafik.

Puncak pertama harus merupakan bagian dari trend naik yang kuat, sedangkan puncak kedua harus terbentuk setelah puncak pertama namun tidak berhasil menembus level tertinggi sebelumnya.

Setelah terbentuk puncak kedua, harga kemudian turun dan menembus level support, yang merupakan titik terendah antara kedua puncak tersebut.

Cara Mengidentifikasi Pola Chart Double Bottom

Double Bottom Chart Pattern

Untuk mengidentifikasi pola chart double bottom, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah melihat grafik harga dengan time frame yang lebih tinggi seperti daily atau weekly. Selanjutnya, cari dua lembah yang sejajar pada grafik.

Lembah pertama harus merupakan bagian dari trend turun yang kuat, sedangkan lembah kedua harus terbentuk setelah lembah pertama namun tidak berhasil menembus level terendah sebelumnya.

Setelah terbentuk lembah kedua, harga kemudian naik dan menembus level resistance, yang merupakan titik tertinggi antara kedua lembah tersebut.

Jenis-Jenis Pola Chart Double Top dan Double Bottom

Pola chart double top dan double bottom adalah pola pembalikan yang dapat ditemukan pada grafik harga, dan dapat membantu trader untuk mengidentifikasi kemungkinan perubahan tren di pasar saham.

Berikut ini adalah beberapa jenis pola chart double top dan double bottom yang perlu diketahui untuk meningkatkan kemampuan trading Anda.

1. Pola Double Top

Pola Double Top

Pola double top adalah pola pembalikan yang terbentuk setelah harga mencapai level tertinggi yang sama dua kali, namun tidak mampu melanjutkan kenaikan lebih lanjut. Pola ini menandakan bahwa kekuatan pasar telah berubah dari pembeli menjadi penjual, dan kemungkinan besar akan terjadi penurunan harga.

2. Pola Double Bottom

Pola Double Bottom

Pola double bottom adalah kebalikan dari pola double top. Pola ini terbentuk setelah harga mencapai level terendah yang sama dua kali, namun tidak mampu melanjutkan penurunan lebih lanjut.

Pola ini menandakan bahwa kekuatan pasar telah berubah dari penjual menjadi pembeli, dan kemungkinan besar akan terjadi kenaikan harga.

✓ TRENDING :  Trading Forex dengan Strategi Trading Gap

3. Pola Triple Top

Pola Triple Top

Pola triple top adalah variasi dari pola double top. Pola ini terbentuk setelah harga mencapai level tertinggi yang sama tiga kali, namun tidak mampu melanjutkan kenaikan lebih lanjut.

Pola ini menandakan bahwa kekuatan pasar telah berubah dari pembeli menjadi penjual, dan kemungkinan besar akan terjadi penurunan harga yang signifikan.

4. Pola Triple Bottom

Pola Triple Bottom

Pola triple bottom adalah variasi dari pola double bottom. Pola ini terbentuk setelah harga mencapai level terendah yang sama tiga kali, namun tidak mampu melanjutkan penurunan lebih lanjut.

Pola ini menandakan bahwa kekuatan pasar telah berubah dari penjual menjadi pembeli, dan kemungkinan besar akan terjadi kenaikan harga yang signifikan.

5. Pola Inverted Head and Shoulders

Pola Inverted Head and Shoulders

Pola inverted head and shoulders adalah pola pembalikan yang terbentuk setelah harga mencapai level terendah yang sama dua kali, dan ditengah-tengahnya terdapat level terendah yang lebih rendah (yaitu “kepala”).

Pola ini menandakan bahwa kekuatan pasar telah berubah dari penjual menjadi pembeli, dan kemungkinan besar akan terjadi kenaikan harga.

6. Head and Shoulders

Pola head and shoulders adalah kebalikan dari pola inverted head and shoulders. Pola ini terbentuk setelah harga mencapai level tertinggi yang sama dua kali, dan ditengah-tengahnya terdapat level tertinggi yang lebih tinggi (yaitu “kepala”).

Pola ini menandakan bahwa kekuatan pasar telah berubah dari pembeli menjadi penjual, dan kemungkinan besar akan terjadi penurunan harga.

7. Pola Diamond Top

Pola diamond top adalah pola pembalikan yang terbentuk setelah harga mencapai level tertinggi yang sama dua kali, namun terdapat fluktuasi harga di dalamnya. Pola ini menandakan bahwa kekuatan pasar telah berubah dari pembeli menjadi penjual, dan kemungkinan besar akan terjadi penurunan harga.

8. Pola Diamond Bottom

Pola Diamond Bottom

Pola diamond bottom adalah kebalikan dari pola diamond top. Pola ini terbentuk setelah harga mencapai level terendah yang sama dua kali, namun terdapat fluktuasi harga di dalamnya. Pola ini menandakan bahwa kekuatan pasar telah berubah dari penjual menjadi pembeli, dan kemungkinan besar akan terjadi kenaikan harga.

9. Pola Rectangle Top

Pola rectangle top terbentuk ketika harga mengalami fluktuasi pada level tertinggi yang sama selama beberapa waktu. Pola ini menandakan bahwa kekuatan pasar telah berubah dari pembeli menjadi penjual, dan kemungkinan besar akan terjadi penurunan harga.

10. Pola Rectangle Bottom

Pola Rectangle Bottom

Pola rectangle bottom terbentuk ketika harga mengalami fluktuasi pada level terendah yang sama selama beberapa waktu. Pola ini menandakan bahwa kekuatan pasar telah berubah dari penjual menjadi pembeli, dan kemungkinan besar akan terjadi kenaikan harga.

Cara Trading Menggunakan Pola Chart Double Top dan Double Bottom

Setelah berhasil mengidentifikasi pola chart double top dan double bottom, langkah selanjutnya adalah menentukan titik entry dan exit dalam perdagangan forex. Untuk pola double top, titik entry biasanya dilakukan ketika harga menembus level support setelah terbentuk puncak kedua.

Sementara itu, titik exit biasanya dilakukan ketika harga mencapai level support yang lebih rendah atau ketika terbentuk pola chart yang berbeda.

Untuk pola double bottom, titik entry biasanya dilakukan ketika harga menembus level resistance setelah terbentuk lembah kedua. Sementara itu, titik exit biasanya dilakukan ketika harga mencapai level resistance yang lebih tinggi atau ketika terbentuk pola chart yang berbeda.

Perlu diingat bahwa pola chart double top dan double bottom bukanlah sinyal yang pasti terjadi. Pola ini perlu dikonfirmasi dengan indikator teknikal lainnya dan pengamatan harga pada time frame yang lebih rendah sebelum melakukan transaksi.

Keuntungan Menggunakan Pola Chart Double Top dan Double Bottom

Forex Profits

Menggunakan pola chart double top dan double bottom dalam trading forex dapat memberikan keuntungan sebagai berikut:

  • Membantu mengidentifikasi potensi pembalikan arah harga
  • Memberikan sinyal entry dan exit dalam perdagangan forex
  • Meningkatkan akurasi dalam memprediksi pergerakan harga
  • Memperkecil risiko dalam perdagangan forex
  • Memaksimalkan keuntungan dalam perdagangan forex

Langkah-Langkah Praktis Menggunakan Pola Chart Double Top dan Double Bottom

Forex Trading Steps

Berikut adalah langkah-langkah praktis untuk menggunakan pola chart double top dan double bottom dalam trading forex:

  1. Periksa grafik harga dengan time frame yang lebih tinggi
  2. Identifikasi pola chart double top atau double bottom
  3. Gunakan indikator teknikal lainnya dan periksa harga pada time frame yang lebih rendah untuk mengkonfirmasi pola chart
  4. Tentukan titik entry dan exit berdasarkan pola chart yang terbentuk
  5. Tentukan ukuran posisi yang sesuai dengan risiko yang dapat ditoleransi
  6. Atur stop loss dan take profit sesuai dengan level support dan resistance yang teridentifikasi
  7. Pantau posisi secara berkala dan sesuaikan stop loss dan take profit jika diperlukan
  8. Tutup posisi jika terbentuk pola chart yang berbeda atau jika target profit atau stop loss tercapai
✓ TRENDING :  Perbedaan dan Persamaan Antara Forex dan Saham

Pertanyaan yang Sering Diajukan

1. Apa itu pola chart double top?

Pola chart double top adalah pola pembalikan arah harga yang terbentuk setelah dua puncak sejajar yang terpisah oleh lembah di antaranya.

2. Apa itu pola chart double bottom?

Pola chart double bottom adalah pola pembalikan arah harga yang terbentuk setelah dua lembah sejajar yang terpisah oleh puncak di antaranya.

3. Bagaimana cara mengidentifikasi pola chart double top dan double bottom?

Untuk mengidentifikasi pola chart double top dan double bottom, cari dua puncak atau lembah sejajar pada grafik harga dengan time frame yang lebih tinggi. Puncak atau lembah pertama harus merupakan bagian dari trend kuat, sedangkan puncak atau lembah kedua harus terbentuk setelah puncak atau lembah pertama namun tidak berhasil menembus level tertinggi atau terendah sebelumnya.

4. Apa yang harus dilakukan setelah mengidentifikasi pola chart double top dan double bottom?

Setelah mengidentifikasi pola chart double top dan double bottom, gunakan indikator teknikal dan periksa harga pada time frame yang lebih rendah untuk mengkonfirmasi pola chart.

Tentukan titik entry dan exit berdasarkan pola chart yang terbentuk, tentukan ukuran posisi yang sesuai dengan risiko yang dapat ditoleransi, atur stop loss dan take profit, dan pantau posisi secara berkala.

5. Apakah pola chart double top dan double bottom selalu terjadi?

Tidak, pola chart double top dan double bottom tidak selalu terjadi. Pola ini perlu dikonfirmasi dengan indikator teknikal lainnya dan pengamatan harga pada time frame yang lebih rendah sebelum melakukan transaksi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *